Ketakutan Telah Menjadi Wabah Saingan di Lingkungan Kita Saat ini

Covid 19 hingga hari ini 29/03/2020.
Semua telah di ubah oleh Corona/Covid 19 atau manusianya sendiri yang mengubah haluannya ?

 "Ketakutan telah menjadi Wabah saingan di lingkungan kita saat ini"

Aspek penting dari memanusiakan manusia sejatinya telah hilang oleh sebab ketakutan. Lingkungan saat ini seakan lebih mementingkan posisi pribadinya masing-masing. "Yang peunteng loen beu aman, gob hom ieh". Posisi pribadi telah berlomba-lomba menciptakan rasa aman pada diri, keluarga hingga harta bendanya. Keselamatan pribadinya lebih sangat amat penting dari lingkungannya.

Telah lahir perbedaan di dalam lingkungan yang nyaman. Setiap individu masing-masing akan mencari cara penyelamatan paling aman. Sangat sedikit dari rasa yang demikian tersebut untuk menyelamatkan lingkungannya. Dari setiap sudut rasa yang terlahir dari keadaan ini telah mewabah dengan sangat cepat, lebih cepat dari ketakutan itu sendiri.

Covid 19 atau Coronavirus Disease 2019 telah melumpuhkan kita semua, dari segi ekonomi, politik, seni, hingga rasa tak percaya pada sesama.
Saling mencurigai telah melahirkan permasalahan yang baru dalam lingkungan kita saat ini. Ketika ada diantara warga masyarakat yang baru tiba dari luar kota, luar kabupaten, hingga luar negeri. Tersengaja atau tidak warga tersebut akan dijahui dan bahkan di asingkan. "Lage hana meuturie jue, sangkeng yoe jih". Katanya demi rasa aman. Namun benarkah caranya demikian ?

Prosedural penanganan karantina mandiri lebih tepat dan baik di lakukan dan dianjurkan daripada wabah jauh-menjahui diterapkan. Karantina mandiri selama 2 minggu di rumah masing-masing akan sangat baik dan jarak 1-2 meter tentu juga harus ditaati.

Percaya atau tidak setiap insan yang dijauhi di lingkungannya akan membuat semuanya tidak baik-baik saja. "Meunyoe han ek dipike lee diseubee teuk man saboh gampong, kiban ?.. Peu ek neupike
?..  Makajih seugolom na njang meunan peugah haba, teugor sapa, bek dile neupeujioh".. Kadang sabelum tiba di desapun dia sudah mengkarantina dirinya sendiri. Jangan ketika lihat orang tersebut seperti melihat hantu. Langsung tancap gas pol sangking takutnya baru tiba dari luar..

Mulai hari ini stop bullying warga kota atau desa yang baru tiba dari luar kota, luar kabupaten, dan luar negeri. Mari jadi warga yang baik dan terus dukung agar lingkungan kita menjadi sehat seperti sediakan.

(Syafri Cello/Informatifindonesia.blogspot.com)   

Komentar

Postingan Populer